TENTANG KARTU

Saya seorang Mama dari 2 makhluk kocak bin lucu  yang ganteng dan cantik, Akang Raka (kelahiran 2007) dan Raisya (kelahiran 2010). Setelah menghabiskan waktu 6 tahun di Jurusan Arsitektur ITB sejak tahun 1993, kini saya melanjutkan S2 di Jurusan Kerumah-Tanggaan. Jauh lebih menarik, menantang dan seru.

Asal Ide Kartu Anakku

Terus terang semuanya berawal dari  rasa prihatin melihat Anak Balita yang dibebani harus bisa membaca sebelum masuk SD. Banyak orang tua berlomba-lomba mencari TK yang intensif mengajarkan baca tulis. TK yang terlalu banyak main-main itu tidak OK menurut banyak orang tua. Padahal masa-masa Balita adalah masa-masa Anak membentuk karakternya. Masa-masa ia perlu bermain dengan sebebas-bebasnya dan mengeluarkan semua bakat dan minatnya. Jangan diganggu dulu oleh kebutuhan bisa baca tulis segala. Sekarang bahkan ada kursus Baca-Tulis untuk anak Balita.

Baca Tulis adalah perkara sepele yang sangat mudah. Apalagi buat anak sekarang. Mereka menonton TV, melihat tulisan dimana-mana, ada game komputer yang memaksa mereka buat membaca dan banyak lagi. Ditambah lagi begitu banyak inovasi mengajarkan baca tulis ke anak, seperti Teori Glendoman, Raudhoh, Read Aloud, Metoda tempel-tempel tulisan (ini ide adik saya Sandra), dan lain sebagainya. Semua hebat-hebat.

Saya mulai mencoba meng-customized semua teori-teori yang saya tahu untuk keperluan anak saya. Harapan saya, Akang Raka bisa baca dengan alami tanpa merasa terbebani. Keluarlah ide membuat kartu-kartu ini. Hasil lembur semalaman, paginya Akang Raka bangun dengan melihat banyak tempelan kata-kata dirumah. Dia sangat tertarik untuk membacanya. Yang paling terharu, dia suka membaca kata-kata itu sendiri dengan pelan-pelan. Harapan saya, ia akrab dengan huruf-huruf dan suku kata dari setiap benda yang dilihatnya. Insya Allah...

Yang lucunya, adiknya juga suka dengan kartu-kartu itu. Selain sebagai Teether untuk digigit, dia suka mendengar Kakaknya membaca kartu-kartu itu sambil mengetukkan jarinya di barang-barang. Dia bisa cekikikan ketika mendengar ketukan jari diatas kata Le - Ma - Ri. Saya jadi berfikir, kartu-kartu ini mungkin cocok untuk mengenalkan huruf buat bayi. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Nggak rugi Mama lembur semalaman.

Setelah di launching di Facebook dan tetangga, Alhamdulillah tanggapan cukup bagus. Dan voila... jadilah seperti sekarang.
Terima kasih banyak untuk:
  • The Mighty One, Allah SWT, hanya karena Engkaulah segalanya bisa terlaksana.
  • Keluargaku tercinta. Abah Yogi, atas masukan idenya - kalau nggak, garing abis pastinya kartu ini dan dukungannya menjaga anak-anak karena Mama sibuk. Akang Raka dan Icha, sebagai kelinci percobaan dan kesabarannya menunggu Mama 'kerja'. Papa Mama atas bantuan mengantar kemana-mana mencari bahan dan sebagainya. Anin atas diskusi bisnisnya. Tante Salmah atas ide seri kartunya. Dan segenap keluarga tercinta yang dukungannya luar biasa. I love u all.
  • Para pemesan-pemesan pertama yang membuat saya bersemangat melanjutkan proyek ini. Terima kasih atas kesabarannya menunggu barang cetakan jadi. Juga masukan yang sangat bermanfaat untuk menyempurnakan Kartu ini.
Untuk informasi, saran dan kritik tentang Kartu Anakku dapat di E-mail ke kartuanakku@yahoo.com.

Terima Kasih


Shanty Dewi Arifin
Biarkan Anak Indonesia Bermain!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar